Masih dalam suasana #dikosaja memberikan saya niat untuk menyelesaikan buku Filosofi Teras karya Henry Manampiring. Buku ini masuk dalam national best seller. Buku ini bukan jadi buku wishlist saya tahun ini, karena ini termasuk hadiah dari pertambahannya usia saya di bulan januari lalu. Kesan pertama saya adalah judulnya menarik "Filosofi Teras" dan buku ini masuk ke kategori self-improvment.
Sinopsis
Apakah kamu sering merasa khawatir akan banyak hal ? ...Baperan ? Susah move-on ? Mudah tersinggung dan marah-marah di social media maupun dunia nyata ?
Lebih dari 2.000 tahun lalu, sebuah mahzab filsafat menemukan akar masalah dan juga solusi dari banyak emosi negatif. Stoisisme atau Filosofi Teras, adalah filsafat Yunani-Romawi kuno yang bisa membantu kita mengatasi emosi negatif dan menghasilkan mental yang tangguh dalam menghadapi naik-turunnya kehidupan.
Jauh dari kesan filsafat sebagai topik berat dan mengawang-awang, Filosofi Teras justru bersifat dan relevan dengan kehidupan Generasi Milenial dan Gen-Z masa kini.
Judul Buku : Filosofi Teras
Penulis : Henry Manampiring
Kategori : Self-Improvment
Harga : Rp 98.000,- ( Harga P. Jawa)
Review Buku Filosofi Teras
Buku Filosofi Teras tidak hanya berisi tulisan tetapi juga ada beberapa gambar ilustrasi di setiap bab dan ada penjelasan dari dokter dan psikolog klinis terkait bahasan yang ada di buku ini. Buku dengan tebal 312 halaman terdiri dengan 12 bab ini menjelaskan bagaimana orang-orang merasa khawatir dengan kehidupan-kehidupan di masa yang akan datang, mencemaskan yang belum terjadi sampai seringnya emosi terhadap apa saja yang ada disekitar kita, hidup selaras dengan alam hingga tentunya pembahasan Filosofi Teras itu sendiri. Perlu rasanya untuk mengendalikan hal-hal tersebut agar kita tidak membuang-buang waktu untuk memikirkan yang tidak perlu dipikirkan.
Menurut saya, buku ini menjelaskan begitu banyak "Filosofi Teras" itu sendiri dan bagaimana ini masih bisa relevan di zaman sekarang. Dalam buku ini dijelaskan bahwa filosofi teras ini adalah aliran yang berasal dari Yunani Kuno.Seorang filsuf ini senang mengajar di sebuah teras berpilar yang dalam bahasa Yunani disebut dengan stoa. Pengikutnya disebut dengan kaum stoa, stoisisme.
Buku ini menjelaskan bahwa kita tidak dapat mengendalikan hal-hal yang di luar kontrol diri kita. Kita hanya bisa mengendalikan hal-hal yang dapat dikendalikan. Jadi, ketika orang-orang lain berpendapat tentang diri kita baik itu pendapat baik atau buruk, kita tidak dapat mengendalikan apa yang akan mereka ucapkan.
Menariknya dari buku ini adalah penjelasan yang mudah dipahami dan memberikan contoh yang relate dengan zaman sekarang ini sehingga menurut saya hal inilah yang akan memudahkan pembaca memahami apa itu Filosofi Teras ? Banyak hal yang dibahas dalam buku ini, mulai dari pengendalian emosi hingga menjadi orang tua.
Udah ah nggak mau panjang-panjang reviewnya kali ini. Kalau ditanya ini menarik nggak sih buat dibaca ? Menurut saya menarik dan selamat membaca ya !
Sekian review buku Filosofi Teras kali ini, semoga bermanfaat dan selamat membaca ! Terima kasih sudah berkunjung ...
Comments
Post a Comment