Masa pandemi yang melanda seluruh negara, termasuk Indonesia membuat pergolakan diberbagai sektor, salah satunya sektor ekonomi. Banyak sekali perusahaan, usaha kecil, mikro dan menengah harus merumahkan pekerjanya hingga gulung tikar. Pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan ketiga sudah mulai membaik. Pemerintah terus berusaha menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia agar tetap stabil dimasa pandemi. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan memberikan permodalan pada sektor UMKM. Hal tersebut tentu memberikan angin segar untuk pelaku UMKM agar tetap dapat menjalankan usahanya dan bertahan dimasa sekarang. Sudah sangat diketahui bahwa UMKM memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian Indonesia, sehingga tidak heran jika UMKM diberikan perhatian khusus oleh pemerintah. UMKM berkontribusi dalam penyerapan tenaga kerja dan memperluas kesempatan kerja di Indonesia. Saat masa pandemi dibutuhkannya inklusi keuangan untuk UMKM. 

Inklusi keuangan berkaitan dengan jumlah masyarakat yang menggunakan produk dan jasa keuangan. Inklusi keuangan memiliki banyak manfaat diantaranya dapat meningkatkan efisiensi ekonomi, berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dapat menjaga stabilitas sistem keuangan. Inklusi keuangan untuk sektor UMKM berarti merupakan upaya untuk meningkatkan akses masyarakat yang memiliki usaha agar dapat menggunakan jasa -jasa keuangan. Inklusi keuangan memudahkan dalam mengakses sistem keuangan untuk pelaku ekonomi. Inklusi keuangan mengajak masyarakat untuk tahu bagaimana pentingnya layanan dan produk keuangan yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk mendukung pengembangan pelaku ekonomi khususnya.  Dalam mencapai inklusi keuangan diperlukan adanya kolaborasi antar lembaga keuangan untuk tercapainya inklusi keuangan. Pemanfaatan teknologi yang ada juga dapat mendukung tercapainya inklusi keuangan dengan sektor finansial technology (fintech), sehingga masyarakat khususnya pelaku ekonomi dapat dengan mudah memenuhi kemampuan finansial. 

Bersama Amartha UMKM dapat bergerak dan tumbuh mengembangkan usahanya. Amartha memudahkan pengusaha mikro untuk mendapatkan pinjaman modal yang terkendala dengan terbatasnya jaminan yang dimiliki. Pendanaan yang telah dilakukan oleh Amartha mencapai Rp 2.77 Triliun, dengan memberdayakan 559,883 pengusaha mikro dan 92.39 % pembiayaan lancar. Amartha telah berdiri sejak tahun 2010 sebagai microfinance yang bermisi menghubungkan pelaku usaha mikro dengan pemodal secara online. Dua produk yang dimiliki oleh Amartha yaitu :

1. Pendanaan 

Pendanaan ini adalah produk pendanaan UMKM yang digunakan oleh pendana untuk mendanai pengusaha mikro yang ada di pedesaan. Amartha menawarkan alternatif pendanaan yang berdampak pada sosial. Dengan adanya teknologi, Amartha dapat dengan mudah menghubungkan pendana dengan para mitra perempuan pengusaha mikro yang berada di pedesaan. Pendana di Amartha dapat menerima bagi hasil hingga 15 persen flat per tahun sekaligus dapat menciptakan perubahan yang nyata bagi pertumbuhan kesejahteraan masyarakat di pedesaan. 

Proses pendanaan di Amartha juga sangat mudah. Pertama, dengan membuka akun perdana. Melengkapi persyaratan data lribadi seperti Kartu Tanda Pengenal (KTP) dan rekening bank. Kemudian akan dilakukan verifikasi. Setelah selesai diverifikasi, pendana dapat langsung mulai mendanai. Kedua, dengan memilih mitra penerima pinjaman. Pendana dapat memilih penerima pinjaman sesuai dengan risiko yang dipertimbangkan. Pendana jjga dapat memilih berdasarkan lokasi, jenis usaha dan plafon pinjamannya. Ketiga, pendana dapat menikmati angsuran setiap minggunya. Pendana juga dapat memprediksi, pembayaran pokok dan margin secara mingguan. Dana juga dapat digunakan untuk mendanai kembali atau memilih menarik dananya. 

2. Pinjaman

Produk pinjaman inilah yang dapat membantu usaha mikro. Pinjaman angsuran dibayarkan secara mingguan dan dengan angsuran yang terjangkau dengan memperhatikan profil serta kapasitas penerima pinjaman. Amartha akan memberikan pendampingan mingguan terkait dengan pengelolaan dana bagi rumah tangga dan usaha penerima pinjaman. Pinjaman di Amartha cukup mudah dengan pembentukan kelompok 15-20 orang dengan domisili yang berdekatan yang nantinya masing-masing wajib mengikuti pelatihan untuk membangun komitmen tanggung renteng jika salah satu anggotanya kesulitan dalam melakukan pembayaran. Dalam pengajuan pendanaan, dilakukan berdasarkan rencana usaha dan profil calon penerima pinjaman serta melakukan evaluasi berdasarkan sistem skor kredit. Pengajuan pendanaan akan ditampilkan dalam marketplace setelah disetujui dan akad difasilitasi Amartha setelah didanai. Selama masa peminjaman berlangsung, penerima pinjaman wajib mengikuti pertemuan kelompok mingguan yang difasilitasi oleh Amartha dengan materi seputar pengelolaan keuangan, kedisiplinan, serta cara-cara untuk memajukan usaha. 

Amartha merupakan Peer to Peer (P2P) Lending Indonesia yang telah memiliki izin usaha dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan menggunakan sistem pengelolaan risiko terintegrasi di lapangan, teknologi dan jaminan pendanaan dengan asuransi. Amartha juga menerapkan sistem pendanaan kelompok untuk memperkuat semangat gotong royong sesama dalam kelompok apabila terjadi kredit macet. Amarta telah bekerjasama dengan Perusahaan Penjaminan Kredit Jamkrindo dan Asuransi Jiwa untuk mitra, yang bertujuan mengurangi risiko pendanaan.

Jadi untuk mendukung inklusi keuangan UMKM dapat menggunakan jasa Amartha. Bagi kalian yang juga memiliki dana untuk berinvestasi, Amartha dapat menjadi pilihan. Bersama Amartha majukan UMKM ! 

Info lebih lanjut dapat langsung mengunjungi di sosial media Amartha di instagramnya @amarthaid atau langsung ke websitenya www.amartha.com.

Aplikasi Amartha juga dapat langsung di download di Google Play dan App Store.